Saturday, November 10, 2012

mungkin aku terlalu berharap padamu


Rasanya semua terjadi begitu cepat, kita bertemu setelah sekian lama tak pernah saling sapa, tiba-tiba merasakan perasaan yang aneh. Setiap hari rasanya berbeda dan tak lagi sama. Kamu hadir membawa banyak perubahan dalam hari-hariku. Hitam dan putih menjadi lebih berwarna ketika sosokmu hadir mengisi ruang ruang kosong dihatiku. Tak ada percakapan yang biasa, seakan-akan semua terasa begtu ajaib dan luar biasa. Entahlah, perasaan ini bertumbuh melebihi batas yang kutahu.
Aku menjadi takut kehilangan amu, siksaan datang bertubi-tubi ketika tubuhmu tak berada disampngku. Kamu sepert mengendalikan otak dan hatiku, ada sebab yang tak ku mengerti sedikitpun. Aku sult jauh darimu, aku membutuhkanmu seperti aku butuh udara. Nafasku akan tercekat jika sosokmu hilang dari pandangan mata. Salahkah jika kamu selalu kunomorsatukan daripada yang lain?
Tapi… ebtah mengapa sikapmu tak seperti sikapku. Perhatianmu tak sedalam perhatianku. Tatapan matamu tak stajam tatapan mataku. Adakah kesalahan diantara aku dan kamu? Apakah kamu tak meraskan yang juga aku rasakan?
Kamu mungkin belum terlalu paham dengan perasanku, karena kamu memang tak pernah sibuk memikirkanku. Berdosakah jika aku seringkali menjatuhkan airmata untukmu? Aku selalu kehilangan kamu, dan kamu juga selalu pergi tanpa meminta ijin. Meminta ijin?? Memangnya aku siapa? Kekasihmu? Bodoh! Tolol! Hadir dalam mimpimu pun aku suda bersyukur, apalagi bisa menjadi milikmu seutuhnya. Mungkinkah? Bisakah?
Janjimu terlalu banyak, hingga aku lupa menghitung mana saja yang belum kamu tepati. Begitu sering kamu menyakiti, tapi kumaafkan lagi berkali-kali. Lihatlah aku yang hanya terdiam membisu. Pandanglah aku yang mencintaimu dengan tulus namun kau hempaskan dengan begitu bulus. Seberapa tidak pentingkah aku? Apakah aku hanya lah persimpangan jalan yang selalu kau abaikan – juga kau tinggalkan?
Apakah aku tak berharga dimatamu? Apakah aku hanyalah boneka yang selalu ku aturanmu? Dimana letak hatimu?! Aku tak bisa bicara banyak, juga tak ingin mengutarakan semua yang terlanjur terjadi. Aku tak berhak berbicara tentang cinta, jika ka uterus tulikan telinga. Aku tak berhak bicara tentang rindu,jika berkali-kali kau ciptakan jarak yang semakin jauh.  Aku tak bisa apa-apa selain memandangimu dan membawamu dalam percakapan panjangku dengan Tuhan.
Sadarkah jemarimu selalu lukai hatiku? Ingatkah perkataanmu selalu menghancurleburkan miimpi-mimpiku? Apakah aku tak pantas bahagia bersamamu? Terlalu banyak pertanyaan.  Aku muak sendiri tanpa kamu. AKU MENCINTAIMU yang belum tentu mencintaiku. Aku mengagumimu yang belum tentu paham dengan rasa kagumku.
Aku bukan siapa-siapa dimatamu, dan aku tak akan pernah menjadi siapa-siapa. Sebenarnya, aku juga ingn tahu, dimanakah kau letakkan hatiku yang selama ini aku erikan kepadamu?. Tapi, kamu pasti enggan menjawab dan tak mau tahu soal rasa penasaranku. Siapakah seseorang yang telah beruntung karena memiliki hatimu?
Mungkin… semua memang salahkuu. Yang menganggap semuanya berubah sesuai keinginanku. Yang bermimpi bisa menjadikanmu lebih dari teman. Salahkah jika perasaanku bertumbuh melebihi batas kewajaran? Aku mencintaimu tidak hanya sebagai sahabat, tapi juga sebagai seseorang yang begitu bernilai dalam hidupku.
Namun, semua jauh dari harapanku selama ini. Mungkin, memang aku yang terlalu berharap banyak. Akulah yang menyadari posisiku dan tak menyadari letakmu sungguh jauh dari genggaman tangan. Akulah yang bodoh, akulah yang bersalah!
Tenanglah, tak perlu memerhatikanku lagi. Aku terbiasa tersakiti kok, terutama jika seabnya kamu. Tidak perlu basa-basi, aku bisa sendiri. Dan, kamu pasti tak sadar, aku berbohong jika aku bisa dengan mudah melupakanmu.
Menjauhlah. Aku ingin dekat-dekat dengan kesepian saja. Disana lukaku terobati, disana tak kutemui orang sepertimu, yang berganti-ganti topeng dengan mudahnya, yang berkata sayang dengan sangat gampangnya.

Dari seseorang yang kehabisan cara membuktikan rasa cintanya padamu, seseorang yang berharap lebih padamu.

COPY PASTE DWITASARI :)

No comments:

Post a Comment